TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya setelah dua tahun lebih Pemerintah Yaman dan Pemberontak Houthi berperang dan membahas negosiasi damai yang gagal, keduanya kembali memulai membahas langkah perdamaian di Swedia setelah krisis kemanusiaan merenggut setengah populasi Yaman akibat perang dan blokade ekonomi.
Kedua pihak yang berselisih menggelar pembicaraan damai di sebuah kastil di Swedia, Kastil Johannesberg di Rimbo, pada Kamis 6 Desember, menurut laporan National Public Radio (NPR) pada 7 Desember 2018.
Baca: Yaman dan Kelompok Houthi Sepakat Bebaskan 5 Ribu Tahanan
Utusan Khusus PBB yang mensponsori pertemuan memilih kastil di Rimbo, sekitar 50 kilometer dari ibu kota Stockholm.
"Masa depan Yaman ada di ruangan ini," kata Martin Griffiths, Utusan PBB untuk Yaman pada pembukaan pertemuan, dikutip dari Aljazeera.
Krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah manusia modern telah menarik mata dunia ke Yaman.
Pihak yang terlibat dalam perang Yaman telah membuat 22 juta orang Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan belum lagi infrastruktur yang hancur akibat bombardir pesawat tempur atau senjata lain. Kedua kubu yang terlibat negosiasi Swedia, Pemerintah Yaman dan Houthi, bukan hanya yang terlibat dalam perang Yaman, namun pihak lain juga bertempur dengan agenda masing-masing dan berikut faksi yang bertempur di Yaman, dilansir dari Reuters.
KELOMPOK HOUTHI